Quantcast
Channel: Ina Rakhmawati
Viewing all articles
Browse latest Browse all 495

Rindu Jogja, Rindu Kenangan

$
0
0

Voila! Jumpa lagi di weekend.
Ahhhhh senangnya saya punya waktu berleha-leha sejenak. Minggu pertama kuliah, saya diserbu rombongan tugas yang menyerang tanpa ampun. Sampai-sampai harus pasang jurus biar siap tempur. Malam ini, saya punya waktu untuk menulis curcolan di blog personal alias my diary online.  Yach...setidaknya kelak anak gue tau, betapa labilnya ibu mereka dulu. Paling tidak, saya paham mana batasan hal pribadi yang gak perlu di-share di blog ini Misalnya:
Gue nggak perlu lapor ke blog kalo botol minum gue ilang di kantin asrama :-( 

Lanjut.

Saat ini saya berada di kamar asrama lantai 4, kota Surabaya Barat. Orang depresi dilarang kemari, bisa-bisa loe masuk kamar gue terus pengen lompat dari jendela. Hehehe.  Piss (^0^)v

Hidup ini...ah segalanya bisa berubah. Termasuk hidup saya. Saya sendiri nggak menyangka, dua tahun terakhir ini hidup di luar zona nyaman. Zona yang bikin saya bertekad untuk mandiri alias nggak bergantung dengan uang dari nyak-babe foundation. Walaupun toh  kadang masih aja dikasih tambahan ini-itu tanpa diminta. wkwkwkwk. Di Ende, kemudian kini tinggal di asrama di Surabaya. Asrama itu kan bukan ina banget. Makanya saya bilang ini di luar zona nyaman. Kapan-kapan saya mau share juga di blog ini tentang hidup di asrama :-)

Hati dan pikiran saya melayang ke kota bernama Yogyakarta. So, kalo liat status-status BBM temen-temen yang bilang Jogja macet, waaahhh apalagi Surabaya. Tapi tetap, kulo tresno Jogja :-*

Tepatnya, saya rindu. Saya rindu Jogja dan seisinya.

Saya rindu...menikmati kesederhanaan semasa jadi anak kos di Jogja (waktu itu masih di kos pertama, jalan gejayan). Teman di samping kamar namanya Tari. Ada juga Lia anak Sanata Dharma yg pindah kos.
Saya rindu soulmate kampus , Frida. Kami pernah ke Gramedia naik TransJogja, abis baca-baca trus jalan kaki dari Gramedia ke Galeria..terus mampir Gardena..akhirnya jalan ke Waroeng Steak..trus pulang jalan kaki ke kos keduaku di Gang Komojoyo Dekat FISE UNY. 

Saya rindu kegilaan bersama Upik. Main bareng Agrit. Rindu ngerumpi ama teman di kos ketiga yaitu Mbak Wiwin dan Mbak Windy yang udah kayak kakak sendiri. Rindu ngobrol segala hal dengan si jutek baik hati Zie..yang pintar main gitar, casciscus english dan nyanyi. Rindu kawan-kawan tHe PrinCesZ GaNk yang masih jaman kuliah semester 1,2,3. Rindu Mbak Yuli yang lugu tapi tulus, rindu Mbak Inda yang up to date soal perkembangan IT. Rindu Mbak iis yang demen ngajakin jalan-jalan dan jalan kaki. Rindu teman-teman KKN PPL. Rindu sahabat SM-3T yang tentu aja PPG nya gak di Surabaya: teteh erma,Embak Feri,  Mbak Ayu, Dian, Usnu. Oya, Rindu ama someoneyang baik banget ke saya, dia yang menjadi bagian warna dalam hidup saya. Trus rindu Mas Gun cs yang sekalinya ngasih nasehat 'ngena' alias #jleb di hati. Rindu juga sama Uni Faiza, calon kakak iparku yang kalo lagi nyetir mobil di tengah kemacetan tetap bisa tenang banget...dia masih berkutat dengan tesisnya di S2 Sastra Inggris UGM.

Rindu. Mungkin inilah cara Tuhan menyampaikan bahwa hidup itu bisa berubah. Cara Tuhan mengingatkan agar saya nggak banyak ngeluh, nggak banyak protes dan harus menjaga semangat atas pembelajaran hidup yang sedang saya jalani saat ini. Karena bisa jadi kelak masa-masa saat ini akan saya rindukan juga nantinya :-)

Rindu juga mengajariku untuk menghargai apa yang kumiliki dalam hidup.

Wow. Banyak dosis rindu dalam setiap perubahan hidup ya? :-)

Setidaknya, transit 2 hari di Jogja sebelum ke Surabaya akhir bulan lalu telah mengurangi sebagian dosis rindu. Malam itu, kami duduk-duduk nge-teh poci di sebuah cafe berbasis angkringan khas Jogja di daerah ringroad. Sementara hujan menemani kami yang sibuk ngobrol tentang perubahan hidup . Ah, begitu banyak yang berubah, Ta!
 “  Anak UGM sering datang kemari, Mbak. Soalnya ini yang punya juga orang FK UGM, “ kata simbok penjual sambil memasak di gerobak angkringannya saat kami hendak membayar sebelum pulang.

Secangkir semangat juga kudapatkan saat keesokan harinya mampir ke kos sobat lain, Niskayang sedang mengerjakan tesisnya prodi S2 Matematika UGM. Kami ngobrol asyik tentang berbagai hal. Bertukar pikiran tentang hidup. Tentang studi. Karir. Asmara. All out.

Tapi toh pada akhirnya sebagian besar orang-orang yang saya rindukan satu-persatu telah atau akan meninggalkan Jogja untuk melanjutkan skenario hidupnya masing-masing :-)

Terima kasih Jogja, jalan pulang untuk rinduku. Kamu dan seluruh kenanganmu begitu melegenda!

 Surabaya, 9 Maret 2013
(After 2 weeks living in asrama)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 495

Trending Articles